Post by admin™ on Jul 27, 2005 16:22:07 GMT -5
terus terang, saya suka menangis belakangan ini.menangis karena bahagia karena aku akan segera punya bayi!
dan menangis saat terbayang, kelak dia besar dia berkata , "Bunda, aku mau pergi." entah untuk sekolah atau bekerja.Lalu tinggalah aku di rumah dalam ketuaanku menunggu dia berdiri kemudian di depan pintu rumah dan berkata , "Bunda, aku pulang..."
Hari itu minggu, saya dan suami pergi ke toko buku. entah kenapa menginjak kehamilan pada bulan ke 6, pembicaraan kami [ aku dan si bayi di rahim , saya memang selalu mengajaknya bicara dan bercand, juga bernyanyi ] semakin intents dan mesra. Saya berjalan sambil berbicara kecil pada si bayi di rahim, "Kakak kecil mau lihat buku-buku dongeng?" lalu saya berjalan ke arah rak buku dongeng anak, mengambil satu buku , tangan kanan memegang buku, tangan kiri mengelus-ngelus perut, sambil saya ayun-ayun tubuh saya santai.
ceritanya sederhana, tentang perginya si anak kesayangan seekor kangguru untuk menjadi dewasa dan meninggalkan ibunya dalam kesepian dan menunggunya pulang. nama anak kangguru itu : niko.
air mata saya mulai menitik waktu buku itu lalu menceritakan perihal niat perginya si kecil yang selama ini selalu diam di kantung si ibu dan bergelantungan di ekornya. Saya tahu, suatu hari nanti.. anak saya pun akan mengucapkan kata-kata itu. Dia ingin pergi, keluar dari rumah kecil ini, melangkah pergi membiarkan bunga-bunga yang saya tanami semenjak dia di kandungan , kesepian. membiarkan kamarnya menjadi kosong, dan boneka - boneka beruang serta boneka kucingnya terselip begitu saja diam berdebu dia sela guling dan bantalnya yang tidak pernah lagi berantakan.
Lalu dia akan pergi sangat lama, tinggallah saya dalam ketuaan , kesepian, menunggu dia berdiri di depan pintu, dan berkata , "Bunda, aku pulang!"di suatu senja...karena kereta selalu saja terlambat, bukan?
Dia yang dulu sudah meramaikan hari-hari saya bahkan ketika dia masih di dalam rahim. Dia yang selalu kuayun-ayun dalam perut sambil dinyanyikan banyak lagu, "Kupu-kupu yang lucu...kemana engkau pergi..tangkai putik menunggumu, bunga-bunga yang kembang ..berayun-ayun pada tangkai yang lemah...tidakkan dirimu merasa lelah..." Aku bundamu yang selalu memaksa diri untuk bangun karena lapar di tengah malam, demi kau yang tengah tumbuh di rahimku..lalu kau masih ingat waktu terus di dalam rahimku selalu kau kubawa dan kuajak bercanda, kita menanam bawang dan pohon talas di bawah matahari pagi selepas apakmu ke kantor. kita bernyanyi saat hujan turun rintik-rintik..."Tik..tik tik bunyi hujan di atas genting..."
Bunda juga tahu kau ikut bergoyang waktu bunda berjoged mendengar lagu project pop , " like this! like this!!" kita tertawa, bunda bisa dengar kau tertawa.sungguh!
Air mata tidak bisa saya hentikan, saya takut si kecil kelak pergi jauh...meninggalkan perempuan yang mulai tua ini..membiarkan tiap ruang menjadi kosong..jarum jam yang berdetak terus tapi tak pernah penuh [ putu wijaya ].
Setiap sakit kecil pada rperut, pinggang atau apalah yang dekat dengan posisimu di perut selalu membuat bundamu ini khawatir, lalu pergi ke dokter , memaksa Apakmu [ bapakmu ] untuk pergi ke dokter, jangan bidan..bidan suka tidak teliti dan tidak sepintar dokter. Apapun untukmu sayangku mungil..Susumu harus dibeli..ayo makan yang bergizi, dan bunda harus berhenti minum kopi!
segala informasi tentang berbicara dengan janin bunda koleksi di file bunda, kita begitu bahagia, kita selalu gembira, "happy! every body can be happy !"
"Wow...apa sayangg, iyah, ini bundahhhh" begitu ucap saya waktu terus kau tendang perut bunda, dan kau pukul bunda dengan tangan mungilmu di rahim...adakah kelak kau tahu anakku, kelak waktu kau pergi..baru satu hari saja..bunda pasti akan menangis..kau tahu , rasanya seperti aku kehilangan separuh tubuhku..separuh jiwaku..bahkan pengelihatanku.
ohhh..kudengar kau ingin jadi seorang sutradara? lalu kau putuskan untuk keliling nusantara, meneliti tanah minang? kampung bapakmu..? aku hanya bisa mengangguk tersenyum..karena dulu gejolak mudakupun demikian..kakiku melangkahi dengan gagah tanah jawa...apalagi ayahmu....pemberani yang tangguh...bahkan waktu pacaran dia di yogya, sedang dia lahir di sumatera. aku tahu kau pasti pergi jauh untuk sekolah..kelak...untuk jadi apa? dosen? budayawan? dokter? [ keluarga kita rata2 berdarah seni..gak ada yang jadi ilmuan..he he he]..kau pasti akan pergi jauh...iya? lalu kau lupa tulis surat untuk ibumu ini yang setiap hari memandangi bintang yang sengaja bunda titipkan pesan untuk terus menerangi malam-malammu di balik jendela...kau pasti lupa untuk surat itu ? atau lupa kau telephone bundamu?karena sibuk belajar? sibuk bekerja...ah sayang...setiap malam ku peluk rahimku , perutku yang kian membuncit..melindungimu, "ayo bobok, laa illa ha illalah....subhanallah..."
nak...kelak, segeralah berdiri di muka pintu rumah kita dan teriakan , "Bundaaaaaaaa, aku pulang!"
pulanglah nak....untuk aku yang selalu merindukanmu..
jiwa kekasih-group panggung
dan menangis saat terbayang, kelak dia besar dia berkata , "Bunda, aku mau pergi." entah untuk sekolah atau bekerja.Lalu tinggalah aku di rumah dalam ketuaanku menunggu dia berdiri kemudian di depan pintu rumah dan berkata , "Bunda, aku pulang..."
Hari itu minggu, saya dan suami pergi ke toko buku. entah kenapa menginjak kehamilan pada bulan ke 6, pembicaraan kami [ aku dan si bayi di rahim , saya memang selalu mengajaknya bicara dan bercand, juga bernyanyi ] semakin intents dan mesra. Saya berjalan sambil berbicara kecil pada si bayi di rahim, "Kakak kecil mau lihat buku-buku dongeng?" lalu saya berjalan ke arah rak buku dongeng anak, mengambil satu buku , tangan kanan memegang buku, tangan kiri mengelus-ngelus perut, sambil saya ayun-ayun tubuh saya santai.
ceritanya sederhana, tentang perginya si anak kesayangan seekor kangguru untuk menjadi dewasa dan meninggalkan ibunya dalam kesepian dan menunggunya pulang. nama anak kangguru itu : niko.
air mata saya mulai menitik waktu buku itu lalu menceritakan perihal niat perginya si kecil yang selama ini selalu diam di kantung si ibu dan bergelantungan di ekornya. Saya tahu, suatu hari nanti.. anak saya pun akan mengucapkan kata-kata itu. Dia ingin pergi, keluar dari rumah kecil ini, melangkah pergi membiarkan bunga-bunga yang saya tanami semenjak dia di kandungan , kesepian. membiarkan kamarnya menjadi kosong, dan boneka - boneka beruang serta boneka kucingnya terselip begitu saja diam berdebu dia sela guling dan bantalnya yang tidak pernah lagi berantakan.
Lalu dia akan pergi sangat lama, tinggallah saya dalam ketuaan , kesepian, menunggu dia berdiri di depan pintu, dan berkata , "Bunda, aku pulang!"di suatu senja...karena kereta selalu saja terlambat, bukan?
Dia yang dulu sudah meramaikan hari-hari saya bahkan ketika dia masih di dalam rahim. Dia yang selalu kuayun-ayun dalam perut sambil dinyanyikan banyak lagu, "Kupu-kupu yang lucu...kemana engkau pergi..tangkai putik menunggumu, bunga-bunga yang kembang ..berayun-ayun pada tangkai yang lemah...tidakkan dirimu merasa lelah..." Aku bundamu yang selalu memaksa diri untuk bangun karena lapar di tengah malam, demi kau yang tengah tumbuh di rahimku..lalu kau masih ingat waktu terus di dalam rahimku selalu kau kubawa dan kuajak bercanda, kita menanam bawang dan pohon talas di bawah matahari pagi selepas apakmu ke kantor. kita bernyanyi saat hujan turun rintik-rintik..."Tik..tik tik bunyi hujan di atas genting..."
Bunda juga tahu kau ikut bergoyang waktu bunda berjoged mendengar lagu project pop , " like this! like this!!" kita tertawa, bunda bisa dengar kau tertawa.sungguh!
Air mata tidak bisa saya hentikan, saya takut si kecil kelak pergi jauh...meninggalkan perempuan yang mulai tua ini..membiarkan tiap ruang menjadi kosong..jarum jam yang berdetak terus tapi tak pernah penuh [ putu wijaya ].
Setiap sakit kecil pada rperut, pinggang atau apalah yang dekat dengan posisimu di perut selalu membuat bundamu ini khawatir, lalu pergi ke dokter , memaksa Apakmu [ bapakmu ] untuk pergi ke dokter, jangan bidan..bidan suka tidak teliti dan tidak sepintar dokter. Apapun untukmu sayangku mungil..Susumu harus dibeli..ayo makan yang bergizi, dan bunda harus berhenti minum kopi!
segala informasi tentang berbicara dengan janin bunda koleksi di file bunda, kita begitu bahagia, kita selalu gembira, "happy! every body can be happy !"
"Wow...apa sayangg, iyah, ini bundahhhh" begitu ucap saya waktu terus kau tendang perut bunda, dan kau pukul bunda dengan tangan mungilmu di rahim...adakah kelak kau tahu anakku, kelak waktu kau pergi..baru satu hari saja..bunda pasti akan menangis..kau tahu , rasanya seperti aku kehilangan separuh tubuhku..separuh jiwaku..bahkan pengelihatanku.
ohhh..kudengar kau ingin jadi seorang sutradara? lalu kau putuskan untuk keliling nusantara, meneliti tanah minang? kampung bapakmu..? aku hanya bisa mengangguk tersenyum..karena dulu gejolak mudakupun demikian..kakiku melangkahi dengan gagah tanah jawa...apalagi ayahmu....pemberani yang tangguh...bahkan waktu pacaran dia di yogya, sedang dia lahir di sumatera. aku tahu kau pasti pergi jauh untuk sekolah..kelak...untuk jadi apa? dosen? budayawan? dokter? [ keluarga kita rata2 berdarah seni..gak ada yang jadi ilmuan..he he he]..kau pasti akan pergi jauh...iya? lalu kau lupa tulis surat untuk ibumu ini yang setiap hari memandangi bintang yang sengaja bunda titipkan pesan untuk terus menerangi malam-malammu di balik jendela...kau pasti lupa untuk surat itu ? atau lupa kau telephone bundamu?karena sibuk belajar? sibuk bekerja...ah sayang...setiap malam ku peluk rahimku , perutku yang kian membuncit..melindungimu, "ayo bobok, laa illa ha illalah....subhanallah..."
nak...kelak, segeralah berdiri di muka pintu rumah kita dan teriakan , "Bundaaaaaaaa, aku pulang!"
pulanglah nak....untuk aku yang selalu merindukanmu..
jiwa kekasih-group panggung