Post by admin™ on Nov 25, 2019 11:43:30 GMT -5
ada perasaan sedih yang tidak boleh dibantah pada diri seseorang
yang menyedari bahwa dirinya tidak pernah di inginkan
ada perasaan hilang yang tidak boleh di letakkan
pada diri seseorang yang mengetahui
bahwa seseorang yang di inginkannya hanya menginginkan ketiadaannya
ada air mata yang tak terbendung untuk sebuah kenyataan.
yang dirinya sendiri tidak yakin mampu untuk menghadapinya
ada dada yang terasa sesak perihal sebuah keinginan untuk bersama
yang nyata hanya berbalas rasa enggan,
semuanya nampak jelas, baginya dirimu hanya seseorang pengisi waktu terluang
kamu tidak pernah menjadi tujuannya untuk menetap,
kamu tidak berhasil menumbuhkan inginnya untuk bersamamu,
kamu gagal menyakinkan dirinya untuk berdiri bersama dengan langkahmu
percayalah, di dunia ini dirimu akan selalu di hadapkan pada rasa sakit yang tak pernah kamu sangka sangka
bahkan untuk sesuatu hal yang kamu perjuangkan mati matian,
bukan dunia yang kejam, hanya saja kita yang mencintai seseorang yang tak pernah memiliki nurani tapi tirani,
sebelum akhirnya saling berpaling
kita pernah menjadi dua orang yang duduk sejajar saling bertatap dan bertukar cerita,
menceritakan kebodohan sambil mengisinya dengan impian impian pada masa depan
sayang, semuanya memang tidak akan ada yang kekal, termasuk rasa yakinmu yang pernah membumbung tinggi,
kamu seperti menghindar, aku kejar kamu terus berlari meninggalkan,
aku berdarah, kerana salah meletakkanharap kepada orang yang sebenarnya buta,
aku celaka, kerana berbisik tentang keinginan keinginan kepada orang yang sebenarnya tuli,
dan aku liri kerena mencintai seseorang yg ternyata tak pernah menginginkanku,
memang seperti tidak adil tapi inilah kenyataannya.
tidak indh memang justeru terbilang pahit,
kamu yg sudah ku anggap rumah justru mengusirku dengan cara paksa,
aku enggan sayang, aku enggan..
namun, bila kebahagiaanmu memang dengan cara melihat kepergianku,
baiklah, ini bukan salahmu..
bukan, kerana mungkin kamu sudah cerdas menentukan kebahagianmu sendiri.
aku pergi, pada malam yg tak akan kamu temui pagi,
aku hilang, pada panggilan yg kamu ucapkan sayang,
yang menyedari bahwa dirinya tidak pernah di inginkan
ada perasaan hilang yang tidak boleh di letakkan
pada diri seseorang yang mengetahui
bahwa seseorang yang di inginkannya hanya menginginkan ketiadaannya
ada air mata yang tak terbendung untuk sebuah kenyataan.
yang dirinya sendiri tidak yakin mampu untuk menghadapinya
ada dada yang terasa sesak perihal sebuah keinginan untuk bersama
yang nyata hanya berbalas rasa enggan,
semuanya nampak jelas, baginya dirimu hanya seseorang pengisi waktu terluang
kamu tidak pernah menjadi tujuannya untuk menetap,
kamu tidak berhasil menumbuhkan inginnya untuk bersamamu,
kamu gagal menyakinkan dirinya untuk berdiri bersama dengan langkahmu
percayalah, di dunia ini dirimu akan selalu di hadapkan pada rasa sakit yang tak pernah kamu sangka sangka
bahkan untuk sesuatu hal yang kamu perjuangkan mati matian,
bukan dunia yang kejam, hanya saja kita yang mencintai seseorang yang tak pernah memiliki nurani tapi tirani,
sebelum akhirnya saling berpaling
kita pernah menjadi dua orang yang duduk sejajar saling bertatap dan bertukar cerita,
menceritakan kebodohan sambil mengisinya dengan impian impian pada masa depan
sayang, semuanya memang tidak akan ada yang kekal, termasuk rasa yakinmu yang pernah membumbung tinggi,
kamu seperti menghindar, aku kejar kamu terus berlari meninggalkan,
aku berdarah, kerana salah meletakkanharap kepada orang yang sebenarnya buta,
aku celaka, kerana berbisik tentang keinginan keinginan kepada orang yang sebenarnya tuli,
dan aku liri kerena mencintai seseorang yg ternyata tak pernah menginginkanku,
memang seperti tidak adil tapi inilah kenyataannya.
tidak indh memang justeru terbilang pahit,
kamu yg sudah ku anggap rumah justru mengusirku dengan cara paksa,
aku enggan sayang, aku enggan..
namun, bila kebahagiaanmu memang dengan cara melihat kepergianku,
baiklah, ini bukan salahmu..
bukan, kerana mungkin kamu sudah cerdas menentukan kebahagianmu sendiri.
aku pergi, pada malam yg tak akan kamu temui pagi,
aku hilang, pada panggilan yg kamu ucapkan sayang,