Post by admin™ on Jan 30, 2019 6:35:05 GMT -5
rindu yang tergadaikan - pena safa
haruskah tulis kata indah
agar bisa jadi sebuah puisi
menumpahkan segala gundah
agar diakui akan hati sepi ini
sedangkan waktu sudah lamat tergilas
bersama lagnkah menuju tepi batas
melewati hamparan tanah tak berbekas
tinggalkan jejak kisah yang telaht terhempas
ksiah tentang mu bagai sebuah lagu
berulangkali ke putar di malam yg bisu
terbangkan angan pada ingatan yg telah layu
menjemu berlalu penuh sendu dan rindu
seraut wajah yg kembali terbayang
menenggelamkan pikira yg telah menghilang
mengubur ingatan dalam kesakitan
hingga sesaat kedua mataku hendak terpejam
seraut wajah yg kembali terbayang
dan kini tergambar jelas dilangit kamar
dibalik bintang yg tak lagi bersinar
hanya melukiskan bayangan penuh kerinduan
aku terhempas dalam sebuah ruang imaginasi
tengge3lam dalam buaian rindu dihati
bermain ditengah mimpi hingga mengjelang pagi
yg selalu punah saat mentari menyinari bumi
masihkah ada kesempatan ku ajak bicara
kenangan mengelayut dalam harap dan prasangka
menepis kenangan masa silam dalam relung jiwa
ingin ku tinggalkan semua yg pernah aku rasai
namun kemanapun aku pergi
ingatan ini terus membayangi
hingga saat ku mengerti bahwa semuat elah berlalu
mengyisakan rindu dalam bongkahan batu yg beku
mengapa waktu tak pernah mengajari tuk berlari
demi meraiah sebuah kesucian tanpa hati harus tergadaikan
nenga[pa waktu juga ku biarkan pergi dalam ragu
hingga hanya menyuisakan ignatan asak sesal dalam rindu
harapan tak pernah b erwujud nyata
seperti ksiah cinta rama dan sinta
meski selaksa doa membasah dibibirm ereka
meski untaian janji tak pernah terkhianati
mungkin memang sudah terlukis didalam takdir
bahkan bukan mungkin tapi itu pasti
kisah danr asa yg hadir tanpa ikatan suci
pasti tetiba waktu mengikari hati yg tak ingint ernodai
aku ?
aku bukanlah penyanyi yang mahir diatas pentas opera
aku bukan pula pujangga yg pandai bermain kata
mungkin aku memang insan bodoh yg pernah ada
yg tak pernah bisa mengucap kata cinta ketika waktu ada
yg terus membiarkan hati sendiri dan terjaga
meski gaung gaung lara ingin
tapi akus elalu tersadar oleh nada suci ayat ayatnya
aku akanb iarkan hati sendiri dalam sepi
selama tak terpsiah dengan ayat ayat
aku rela mengikis rintu yang mengelitik
selama tak kehilangan rindu sang robhi
dan aku akan rela menepis cinta yang tak nyata
haruskah tulis kata indah
agar bisa jadi sebuah puisi
menumpahkan segala gundah
agar diakui akan hati sepi ini
sedangkan waktu sudah lamat tergilas
bersama lagnkah menuju tepi batas
melewati hamparan tanah tak berbekas
tinggalkan jejak kisah yang telaht terhempas
ksiah tentang mu bagai sebuah lagu
berulangkali ke putar di malam yg bisu
terbangkan angan pada ingatan yg telah layu
menjemu berlalu penuh sendu dan rindu
seraut wajah yg kembali terbayang
menenggelamkan pikira yg telah menghilang
mengubur ingatan dalam kesakitan
hingga sesaat kedua mataku hendak terpejam
seraut wajah yg kembali terbayang
dan kini tergambar jelas dilangit kamar
dibalik bintang yg tak lagi bersinar
hanya melukiskan bayangan penuh kerinduan
aku terhempas dalam sebuah ruang imaginasi
tengge3lam dalam buaian rindu dihati
bermain ditengah mimpi hingga mengjelang pagi
yg selalu punah saat mentari menyinari bumi
masihkah ada kesempatan ku ajak bicara
kenangan mengelayut dalam harap dan prasangka
menepis kenangan masa silam dalam relung jiwa
ingin ku tinggalkan semua yg pernah aku rasai
namun kemanapun aku pergi
ingatan ini terus membayangi
hingga saat ku mengerti bahwa semuat elah berlalu
mengyisakan rindu dalam bongkahan batu yg beku
mengapa waktu tak pernah mengajari tuk berlari
demi meraiah sebuah kesucian tanpa hati harus tergadaikan
nenga[pa waktu juga ku biarkan pergi dalam ragu
hingga hanya menyuisakan ignatan asak sesal dalam rindu
harapan tak pernah b erwujud nyata
seperti ksiah cinta rama dan sinta
meski selaksa doa membasah dibibirm ereka
meski untaian janji tak pernah terkhianati
mungkin memang sudah terlukis didalam takdir
bahkan bukan mungkin tapi itu pasti
kisah danr asa yg hadir tanpa ikatan suci
pasti tetiba waktu mengikari hati yg tak ingint ernodai
aku ?
aku bukanlah penyanyi yang mahir diatas pentas opera
aku bukan pula pujangga yg pandai bermain kata
mungkin aku memang insan bodoh yg pernah ada
yg tak pernah bisa mengucap kata cinta ketika waktu ada
yg terus membiarkan hati sendiri dan terjaga
meski gaung gaung lara ingin
tapi akus elalu tersadar oleh nada suci ayat ayatnya
aku akanb iarkan hati sendiri dalam sepi
selama tak terpsiah dengan ayat ayat
aku rela mengikis rintu yang mengelitik
selama tak kehilangan rindu sang robhi
dan aku akan rela menepis cinta yang tak nyata