Post by admin™ on Jun 20, 2016 6:01:00 GMT -5
Novel ini menceritakan seorang gadis baik-baik, mahasiswa kedokteran yang diperkosa oleh soarang pria yang tidak baik.
Karmila, diajak temannya untuk ke acara pesta, lebih tepatnya sih agak dipaksa karena awalnya karmila enggan untuk pergi. Namun sialnya di pesta itu dia bertemu dengan Feisal. Feisal berniat jahat pada karmila, dia menaruh obat tidur dimunuman karmila, dan memperkosanya.
Hari berikutnya tersebarlah berita pemerkosaan ini, hingga sampai ke telinga ayah Feisal. Ayah Feisal marah besar kepadanya, dam berniat baik untuk meminta maaf kekeluarga Karmila.
Awalnya keluarga Feisal mengira Karmila akan menuntut Feisal atas perbuatannya dan terlebih lagi Karmila telah hamil mengandung anak Feisal, nanmun ternyata tidak, karmila tidak membuat tuntutan apapun dan menutup perkara ini. Iya hanya ingin Feisal dan keluarganya tidak akan pernah mengganggunya lagi.
Mengetahui ini, Feisal merasa bersalah, sangat merasa bersalah, dan berniat untuk bertanggung jawab. Namun, tentu tidak semudah itu. Karmila menolak mentah-mentah niat baik Feisal, dia sudah terlanjur membenci feisal,sangat membenci pria ini, sekalipun dia adalah ayah dari anak yang dikandungnya. Tapi Feisal juga tak menyerah semudah itu, berkali-kali dia datang menemui Karmila, untuk menyampaikan niatnya menikahi Karmila. Hingga kesepakatan pernikahan itupun akhirnya didapat.
Feisal, benar-benar menjadi suami yang baik, dia selalu setia mengantar Karmila ke dokter untuk memeruksa kandungannya. Tidak haya perhatian kepada Karmila bahkan Feisal mengambil hati keluarga karmila.
Fesal menjadi peria yang baik dan sangat baik.
Hari kelahiran anak merekapun tiba, betapa bahagianya Feisal namun tidak dengan Karmila. Dia memang tidak menyukai feisal, bahkan dia juga tidak menyukai anak yang baru saja ia lahirkan, walau ia tahu ini bukan kesalahan bayi mungil itu. Sampai-sampai Karmila menolak untuk menyusui anaknya dan menyurh Feisal membawanya.
“Mengapa Fani membutuhkan susu kaleng” Tuntut feisal
“Sebab dia butuh ! Dia perlu makan”
“Bohong ! Bohong ! Bukankan engkau tidak sudi menyusuinya ? Bukankah begitu ? He, Bukankan begitu ?”
“Aku memang tidak sudi menyusui dia. Aku tidak menghendakinya. Mau apa ? Aku tidak merasa itu anakku. Engkau boleh baawa dia pergi sekarang juga. Bila engkau kurang senang…. “
“Baik. Baik ! Aku akan bawa dia kerumahku aku akan sewa orang untuk menyusuinya”…”Mila.. Bila engkau sudi menyusuinya, kami ayah dan anak akan sangat berterimakasih seumur hidup kami”
……
“Hm.. Berapa kau akan membayar orang itu ?”
“Berapa ? Ya, berapa dimintanya ! Sepuluh, duapuluh, seratus, duaratus”
“Duaratus ribu sebulan ?”
“Mengapa tidak ? Untuk Fani”
“Berikan aku duaratus ribu, dan akan aku susui anak itu sebulan”
“Mila ! Kau gila !”
Feisalpun mengalah pada akhirnya.
Fani (bayi mereka), memang tinggal dirumah Karmila, tapi Feisal selalu mengecek keadaan anaknya,sering karli menelepon kerumah Karmila untuk menanyakan keadaan anaknya.
Hingga Fani berusia 4 bulan, Karmila mendadak ingin melanjutkan sekolahnya kembali. Dia meminta agar Fani tinggal diasuh Feisal, namun setiap sabtu, minggu Fani boleh dibawa untuk bertemu Karmila.
Kadang perlakuan karmila terlihat jahat pada anaknya, tapi didalam hatinya dia sangat menyanyangi Fani, sangat mengasihinya. Hingga dihari ketika karmila memutuskan untuk keluar negeri, Fani jatuh sakit.
Karmila datang menemui anaknya, dengan rasa sedih.
Untuk apa aku hidup bahagia bila anakku sendiri harus kesepian menantikan aku ? Untuk apa aku sekolah tinggi-tinggi bila aku tak sanggup membahagiakan orang-orang yang mencintai aku ?
Hingga akhirnya Karmila tersadar dan mamulai hidup bahagianya bersama Suami dan Anak yang sangat mencintainnya.
Dan dimulailah kehidupan bahagia itu, mereka kini sudah dikaruniai anak kedua, Tasia.
Namun kebahigaan itupun harus terhenti karena mantan pacar Karmila, Edo, datang untuk menghancurkan kehidupan pernikahan mereka, shingga marahlah fesal, dia sangat cemburu.
Feisal telah berubah, pelakukannya kepada Karmila sangat dingin, sangat berbeda ketika dia dengan anank-anaknya. Ditambah lagi dengan kedatang perempuan bernama Amalia yang mengaku sebagai sepupu feisal, yang niat sebenarmya adalah ingin merebut Feisal dari Karmila. Sangat berat hari-hari yang dilalui Karmila, padahal saat itu Karmila sedanga mengandung anak ketiganya.
Hingga akhirnya semuanya terungkap, Edo kembali ke Australia dan terungkaplah bahwa Amalia bukan wanita baik-baik.
Karmila kembali dari rumah sakit dengan membawa bayinya, Daniel, anak ketiga mereka. Di hari itu Karmila menerima surat undangan penikahan Edo, dan saat itulah Karmila untuk pertama kalinya merasa lega. Disuarat itu tertulis :
P.S tell your husband, Helen(Karmila) is his. She always is. No hard feeling
“Oh baru sekarang aku tahu, aku betul-betul cinta padamu !”
“Baru sekarang ? Mengapa baru sekarang ?”
“Kunyuk !”
Feisal memeluknya.
“Sal, aku ingin tahu mengapa engkau tidak tertarik pada Amalia ?”
“Karena aku cinta pada isteriku, tolol…. Apakah engkau tidak tahu, bidadari tolol : aku cinta isteriku sejak pesta terkutuk itu, hampir sepuluh tahun yang lalu !”
TAMAT
ayanohikouki.wordpress.com/2013/01/20/karmila-by-marga-t-novel-jadul-yang-tetep-mempesona/