Post by admin™ on Jul 26, 2008 0:03:16 GMT -5
Setiap kita adalah unik, kita semua tiadalah sama, kita membawa Kisah hidup yang berbeda-beda, begitu pula rencana, impian, ketakutan, kekecewaan dan harapan kita . kita bisa tertarik pada hal yang berbeda, dan merasa kesal pada hal yang tidak sama jua.
Kita semua pernah merasakan pengalaman pahit yang membentuk bagai mana kita saat ini, dan hal-hal berbeda itu yang membuat kita bereaksi berbeda pula terhadap suatu keadaan, banyak fakta menunjukan walau kita menjadi diri yang berbeda, kadang kita membuat kita mirip dengan sesorang yang kita idolakan, atau kaku harus sesuai dengan petunjuk yang tertuang dalam aturan yang baku.
Mencoba menjadi orang lain yang sebenarnya berbeda dari keadaan yang kita miliki adalah sesuatu yang tidak menyenangkan dan tidak saya sarankan, dan hal itu bisa membuat anda sakit dalam berusaha mengikutnya, hal ini saya temukan dalam menangani kasus fraud yang terjadi di perusahaan yang saya tanganni.
Dimana orang yang menjadi tersangka, memeliki gaya hidup yang glamor, orang tersebut ingin diangggap oleh lingkungan sosialnya dengan cara yang salah, orang tersebut berusaha menjadi berpunya dengan barang-barang yang wah.., walau sebenarnya keadaanya tidak menunjang, dan orang tersebut ternyata membuat susah dirinya sendiri dengan banyaknya pinjaman dimana-mana dengan jumlah yang luar biasa, dan pendapatan yang minus, sehingga membuat orang tersebut gelap mata dan melakukan manipulasi keungan perusahaan.
Lalu apa yang terjadi? bukan suatu kebahagian yang didapat, tetapi sengsara yang diterima, setelah melalui proses investigasi yang agak panjang, orang tersebut diputuskan oleh manajemen perusahaan untuk di PHK, dan perusahaan menuntut orang tersebut mengganti kerugian, suatu akibat yang fatal terhadap gaya hidup yang berbuntut sengsara, dimana di latar belakangi ingin seperti orang lain, ingin dianggap ada, maka menghalakan segala cara.
Saya banyak melihat dan mengamati sesorang yang bahagaia adalah orang yang menjalani hidup dengan menjadi diri sendiri, dengan tidak terlalu mencontoh orang lain, karena sekali lagi setiap kita adalah unik, tidak percaya coba lihat di sekeliling anda, adakah yang sama persis seperti anda, pasti tidak ada, kedua bila kita mencontoh orang lain, apakah yang kita contoh sudah 100% benar dan bahagia, itu juga tidak selalu benar, karena setiap orang pasti memiliki kesalahan, dan kekeliruan, sebagai conto, ketika sikap kita banyak mengikuti artis atau selebritis, tetapi ketika artis tersebut memakai narkoba, atau kawin cerai, haruskah kita mengikuti hal tersebut.
Saya percaya bahwa saya harus menjadi diri sendiri, dan menjalani hidup dengan cara yang berbeda tetapi masih sesuai dengan norma yang berlaku, dan walau saya tetap menghargai cara orang lain untuk menjalani hidup mereka, hal tersebut membuat saya mudah bersahabat dengan berbagai tipe orang, dan saya menikmati perbedaan-perbedaan yang terjadi.
Sungguh gampang membuat kita terjebak, dalam sikap membanding-bandingk an diri kita dengan orang lain, hidup yang bahagia adalah hidup yang anda ciptakan dan secara unik adalah milik anda, karena saya akan jalani hidup dengan cara dan gaya saya, tidak seperti artis, atau pun para pejabat, atau mungkin seperti anda, karena hidup saya milik saya, saya tidak perlu menjadi berpunya untuk dihargai, dan saya memahami bahwa itulah dasar dari perlunya bersosialisai, untuk saling melengkapi, bukan untuk menjadi seragam atau menjadi sama. karena saya menjalani hidup dengan cara saya. jadi apapun keinginan anda, anda bisa berkreasi menjalani hidup, menggapai sukes dengan cara anda sendiri, memang ada panduan untuk sukses, tapi hal tersebut tidak akan menjamin cara yang dilakukan akan selalu sama, lakuakn dan berkreasi dengan cara anda sendiri. Karena menjadi diri sendiri adalah sebuah kebahagian yanng tak terhingga.
"Kita itu berbeda, dan tidak harus sama, karena saya menjalani hidup menjadi diri saya"
Kita semua pernah merasakan pengalaman pahit yang membentuk bagai mana kita saat ini, dan hal-hal berbeda itu yang membuat kita bereaksi berbeda pula terhadap suatu keadaan, banyak fakta menunjukan walau kita menjadi diri yang berbeda, kadang kita membuat kita mirip dengan sesorang yang kita idolakan, atau kaku harus sesuai dengan petunjuk yang tertuang dalam aturan yang baku.
Mencoba menjadi orang lain yang sebenarnya berbeda dari keadaan yang kita miliki adalah sesuatu yang tidak menyenangkan dan tidak saya sarankan, dan hal itu bisa membuat anda sakit dalam berusaha mengikutnya, hal ini saya temukan dalam menangani kasus fraud yang terjadi di perusahaan yang saya tanganni.
Dimana orang yang menjadi tersangka, memeliki gaya hidup yang glamor, orang tersebut ingin diangggap oleh lingkungan sosialnya dengan cara yang salah, orang tersebut berusaha menjadi berpunya dengan barang-barang yang wah.., walau sebenarnya keadaanya tidak menunjang, dan orang tersebut ternyata membuat susah dirinya sendiri dengan banyaknya pinjaman dimana-mana dengan jumlah yang luar biasa, dan pendapatan yang minus, sehingga membuat orang tersebut gelap mata dan melakukan manipulasi keungan perusahaan.
Lalu apa yang terjadi? bukan suatu kebahagian yang didapat, tetapi sengsara yang diterima, setelah melalui proses investigasi yang agak panjang, orang tersebut diputuskan oleh manajemen perusahaan untuk di PHK, dan perusahaan menuntut orang tersebut mengganti kerugian, suatu akibat yang fatal terhadap gaya hidup yang berbuntut sengsara, dimana di latar belakangi ingin seperti orang lain, ingin dianggap ada, maka menghalakan segala cara.
Saya banyak melihat dan mengamati sesorang yang bahagaia adalah orang yang menjalani hidup dengan menjadi diri sendiri, dengan tidak terlalu mencontoh orang lain, karena sekali lagi setiap kita adalah unik, tidak percaya coba lihat di sekeliling anda, adakah yang sama persis seperti anda, pasti tidak ada, kedua bila kita mencontoh orang lain, apakah yang kita contoh sudah 100% benar dan bahagia, itu juga tidak selalu benar, karena setiap orang pasti memiliki kesalahan, dan kekeliruan, sebagai conto, ketika sikap kita banyak mengikuti artis atau selebritis, tetapi ketika artis tersebut memakai narkoba, atau kawin cerai, haruskah kita mengikuti hal tersebut.
Saya percaya bahwa saya harus menjadi diri sendiri, dan menjalani hidup dengan cara yang berbeda tetapi masih sesuai dengan norma yang berlaku, dan walau saya tetap menghargai cara orang lain untuk menjalani hidup mereka, hal tersebut membuat saya mudah bersahabat dengan berbagai tipe orang, dan saya menikmati perbedaan-perbedaan yang terjadi.
Sungguh gampang membuat kita terjebak, dalam sikap membanding-bandingk an diri kita dengan orang lain, hidup yang bahagia adalah hidup yang anda ciptakan dan secara unik adalah milik anda, karena saya akan jalani hidup dengan cara dan gaya saya, tidak seperti artis, atau pun para pejabat, atau mungkin seperti anda, karena hidup saya milik saya, saya tidak perlu menjadi berpunya untuk dihargai, dan saya memahami bahwa itulah dasar dari perlunya bersosialisai, untuk saling melengkapi, bukan untuk menjadi seragam atau menjadi sama. karena saya menjalani hidup dengan cara saya. jadi apapun keinginan anda, anda bisa berkreasi menjalani hidup, menggapai sukes dengan cara anda sendiri, memang ada panduan untuk sukses, tapi hal tersebut tidak akan menjamin cara yang dilakukan akan selalu sama, lakuakn dan berkreasi dengan cara anda sendiri. Karena menjadi diri sendiri adalah sebuah kebahagian yanng tak terhingga.
"Kita itu berbeda, dan tidak harus sama, karena saya menjalani hidup menjadi diri saya"